Solo – Dua guru ngaji di Kota Sukoharjo dan Solo bernama KH Abdul Karim Ahmad (Gus Karim) dan Ustaz Mudhakir diketahui ikut angkat suara terkait tuduhan Jokowi sebagai non islam dan keturunan PKI.
Mereka memberikan klarifikasi bahwa tuduhan tersebut tidak benar lantaran keduanya merupakan Gus Karim yang jadi guru ngaji di pengajian Bening Ati telah diikuti Jokowi sejak 2001 dan Ustaz Mudhakir adalah guru ngaji yang mengajari Jokowi membaca Alquran metode Iqro’ dari jilid 1 sampai 5.
Gus Karim menilai bahwa Jokowi mengamalkan ilmu yang didapatnya selama di pengajian. Misalnya rutin menggelar pengajian di rumahnya, mendirikan majelis taklim, dan sering bersilaturahmi serta berdiskusi dengan ulama-ulama di Solo.
Melihat langsung keseharian Jokowi sebelum menjadi Wali Kota Solo, kemudian Gubernur DKI Jakarta, dan akhirnya Presiden RI, Gus Karim menegaskan semua tudingan yang diarahkan ke suami Iriana itu selama ini tidak benar. Dia juga menyebut keislaman Jokowi selama ini, baik saat menjadi imam salat maupun ketika mengunjungi pesantren, bukanlah pencitraan.
“Semua tuduhan itu palsu, hoax, tidak ada dasarnya. Keislaman Jokowi itu kaffah bagi saya, sempurna sekali, dan akhlaknya luar biasa,” kata Gus Karim kemarin.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)