Tel Aviv – Militer Israel mengatakan telah menyelesaikan operasi pencarian terowongan bawah tanah Hizbullah di perbatasan Lebanon.
Ada enam terowongan yang berhasil dideteksi di perbatasan Lebanon dan dibuat oleh Hizbullah, yang merupakan kelompok gerilya dukungan Iran.
Israel mengumumkan operasi militer pencarian terowongan bawah tanah pada Desember 2018. Operasi ini menimbulkan ketegangan antara kedua belah pihak. Berkoordinasi dengan penjaga perdamaian di Lebanon, Israel mengatakan tidak ingin meningkatkan eskalasi soal ini.
“Semua terowongan bawah tanah telah diekspos dan telah dihancurkan atau akan dihancurkan,” kata Letnan Kolonel Jonathan Conricus, juru bicara militer Israel sebagaimana diberitakan Reuters pada Minggu (14/1/2019).
Hizbullah dan Israel terlibat perang besar terakhir pada 2006. Kondisi diperbatasan Lebanon – Israel ini relatif sepi dari konflik meskipun keduanya bertempur di wilayah Suriah. Hizbullah membantu Damaskus mengalahkan pasukan milisi pemberontak.
Baca juga: Otoritas Keamanan Venezuela Ciduk Juan Guaido
Militer Israel sebelumnya mengungkap ada lima terowongan bawah tanah yang terdeteksi. Lalu ada satu lagi ditemukan pada Sabtu, 12 Januari 2019, dengan kedalaman 55 meter dan masuk ke dalam wilayah Israel sejauh puluhan meter. Jarak kedua titik di Israel dan Lebanon mencapai 800an meter.
“Menurut penilaian kami, tidak ada lagi terowongan bawah tanah yang melintas ke Israel,” kata Letnan Kolonel, Jonathan Conricus. Namun, Hizbullah masih memiliki sejumlah fasilitas bawah tanah di Lebanon. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)