Teheran – Kepala Badan Nuklir Iran Ali Akbar Salehi mengatakan negaranya sedang membuat rancangan awal bahan bakar uranium dengan kemurnian 20 persen untuk reaktor-reaktor nuklir mereka. Salehi mengatakan dengan begitu Iran tidak lagi menyalin rancangan dari negara lain.
“Kami sudah membuat kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan industri nuklir, sehingga alih-alih melakukan rekayasa ulang yang dirancang orang lain kami merancang bahan bakar kami sendiri,” kata Salehi sebagaimana diberitakan IRIB pada Senin (14/1/2019).
Dalam perjanjian nuklir Iran 2015 yang ditandatangani bersama negara-negara maju Iran dilarang melakukan pengkayaan uranium lebih dari 3,67 persen. Jumlah itu jauh di bawah pengkayaan yang Iran lakukan sebelum perjanjian itu yakni sebesar 20 persen. Namun, Iran masih diizinkan memproduksi bahan bakar nuklir tapi tetap dengan syarat.
Baca juga: Penyebab Jatuhnya Pesawat Kargo di Iran Belum Diketahui
Syaratnya pembuatan bahan bakar nuklir itu harus disetujui oleh kelompok kerja yang dibentuk oleh penandatangan kesepakatan nuklir Iran 2015. Iran juga tidak diizinkan mengkonversi bahan bakar nuklir menjadi Uranium heksafluorida, senyawa yang digunakan pada proses pengayaan uranium untuk memproduksi bahan bakar untuk digunakan pada reaktor nuklir dan senjata nuklir.
“Langkah-langkah awal rancangan bahan bakar 20 persen yang modern sudah dimulai dan kami hampir mencapainya, produk ini berbeda dari bahan bakar 20 persen sebelumnya, dan kami bisa memasok bahan bakar ke reaktor yang dibangun seperti reaktor Teheran. Reaktor Teheran sejauh ini menggunakan bahan bakar lama tapi bahan bakar modern bisa meningkatkan efektivitas,” kata Salehi. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)