Jakarta – Presiden Joko Widodo akhirnya membeberkan alasan terkait dengan percepatan dalam pemberian sertifikat tanah kepada rakyat. Hal tersebut dilakukan saat memberikan 2.500 sertifikat di alun-alun Kota Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (4/1/2019) .
“Kenapa sertifikat dipercepat diberikan kepada masyarakat? Apa sebabnya? Setiap saya ke desa dan daerah selalu saya dengar ada sengketa tanah dan sengketa lahan itu ada di mana-mana,” ujar Presiden Jokowi di depan ribuan warga penerima sertifikat tanah gratis di Alun-Alun Kota Ponorogo.
Jokowi menjelaskan, sengketa lahan kerap terjadi di semua golonngan. Misalnya, warga dengan warga, dengan pemerintah, dan dengan perusahaan. Masalah tersebut muncul lantaran banyak yang belum mempunyai sertifikat.
“Di seluruh tanah air seharusnya tanah yang disertifikatkan sebanyak 126 juta sertifikat. Tetapi sampai 2015 kemarin baru 46 juta sertifikat. Dengan demikian masih kurang 80 juta bidang tanah yang belum memiliki sertifikat,” kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi menegaskan, BPN setiap tahun hanya mermberikan 500 ribu sertifikat kepada masyarakat. Karena itu, butuh waktu yang lama jika harus merampungkan sertifikasi jutaan bidang tanah.
Karena itu, percepatan pembuatan sertifikat tanah tersebut merupakan program penting. Tujuannya, mengatasi persoalan sengketa lahan di Indonesia.
“Tahun 2017 saya berikan target kepada menteri dari 500.000 naik sepuluh kalilipat menjadi 5 juta. Dari target itu, alhamdulillah selesai 5,4 juta sertifikat tanah,” kata Jokowi. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)