Jakarta – Pihak Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) membantah pernyataan Prabowo Subianto yang menyebutkan selang cuci darah di sana digunakan hingga 40 orang.
“Pelayanan pasien di RSCM selalu mengutamakan mutu. Pelayanan hemodialisis (cuci darah) di RSCM menggunakan selang dan dialiser satu kali pakai (single use),” jelas Direktur Utama RSCM, dr Lies Dina Liastuti, Rabu (2/1/2019).
Menurut keterangan dr. Lies, peralatan hemodialisis terdiri dari tiga komponen utama, yakni mesin hemodialisis, selang hemodialisis (blood tubing), dan dialiser (artificial kidney/ ginjal buatan).
Mesin dialisis berfungsi sebagai pengatur proses dialisis dan tidak ada kontak langsung dengan darah pasien sehingga mesin ini dapat digunakan bergantian untuk beberapa pasien.
Sedangkan selang hemodialisis digunakan untuk mengalirkan darah dari tubuh pasien ke dialiser dan mengembalikan darah yang sudah didialisis kembali ke tubuh pasien.
“Jadi, selang hemodialisis hanya digunakan untuk satu pasien, demikian juga dengan di RSCM,” tandasnya.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyinggung soal buruknya pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini ia sampaikan saat memberikan Ceramah Kebangsaan Akhir Tahun, di Hambalang, Bogor, Minggu (30/12/2018).
Prabowo kemudian mencontohkan bagaimana selang cuci darah di RSCM yang menurut laporan yang ia dengar dipakai hingga 40 orang pasien.
“Saya dapat laporan di RSCM ada alat pencuci ginjal, harusnya itu punya saluran-saluran dari plastik, dari karet, dari alat-alat dipakai satu orang satu kali. Saya dengar di RSCM hari ini dipakai 40 orang,” kata Prabowo.
Dengan dipakai secara bergantian, pasien penyakit ginjal disebutnya bisa tertular penyakit ganas lainnya.
“Bisa kena hepatitis A, B, C, malaria, HIV. Bayangkan. Ini menurut saya, negara kita ini gagal melayani rakyat,” ujarnya.
(samsularifin – www.harianindo.com)