Jakarta – Muh Ridwan selaku Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dikabarkan mundur dari jabatan maupun mundur sebagai kader partai. Hal ini lantaran dirinya ternayta tak sepakat dengan kebijakan partai soal penolakan perda syariah.
“Salah satunya itu (kebijakan partai), soal kebijakan perda syariah,” kata Ridwan saat dihubungi kemarin.
Dirinya mengambil keputusan bulat karena berawal dari pernyataan Ketua Umum PSI Grace Natalie terkait peraturan daerah (perda) bernuansa syariah saat HUT ke-4 PSI di Tangerang, beberapa waktu lalu.
Karena pernyataan tersebut, dirinya mendapatkan dampak langsung dari lingkungan maupun keluarganya. Pernyataan Grace soal perda syariah dianggap tidak memperhatikan kultur kedaerahan masing-masing sehingga dapat menyinggung perasaan orang-orang tertentu, apalagi disampaikan secara terbuka.
“Saya merasa terbebani di daerah saya. Artinya, setiap daerah masing-masing punya kultur yang berbeda-beda, baik dalam pemahaman agamanya maupun lainnya. Termasuk dari keluarga juga mempertanyakan ‘kenapa PSI begitu?’,” tutur Ridwan.
“Bila dinalar secara dalam, bisa jadi ada benarnya juga. Tapi itu kan sebagian besar masyarakat yang kurang mampu menalarnya. Yang ditangkap orang (PSI) menolak perda syariah,” katanya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)