Jakarta – Calon Presiden nomor urut 1 Joko Widodo (Jokowi) dinilai telah menghalalkan beragam upaya untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Termasuk salah satunya dengan menyeret Polri ke dalam politik praktis.
“Pak Jokowi, jangan dong melibatkan Polri dalam politik praktis demi menangkan pilpres ini. Polri sudah diatur dalam undang-undang dan biarlah tetap bekerja profesional,” kata anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Habiburokhman saat ditemui di Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Lebih lanjut Habiburokhman menjelaskan bahwasanya ia memiliki alasan dasar dengan pernyataannya tersebut. Sebab ia melihat sikap Jokowi saat memberikan pengarahan pada Tim Kampanye Daerah (TKD) Koalisi Indonesia Kerja Sumatera Selatan, di The Sultan Conventional Center, Palembang, Minggu (25/11/2018) kemarin.
Baca juga : Sandiaga Dianggap Membela Habib Bahar, Begini Tanggapan Kubu Prabowo
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan strategi pemenangan sambil menayangkan slide foto-foto tokoh Sumsel. Di dalamnya terlihat foto Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang juga putera daerah asli Sumsel.
“Kalau Kapolrinya diseret dalam politik, nanti otomatis institusinya ikut. Polri selama ini sudah bekerja sangat profesional dan netral dalam setiap pemilu pasca reformasi. Janganlah diganggu kenetralannya,” jelasnya.
Atas dasar itu, Habiburokhman juga menanyakan keberanian dan kenetralan Jokowi memenangkan Pilpres 2019 dengan jujur tanpa melibatkan perangkat negara.
“Nah ini kami juga bertanya, bisa tidak Pak Jokowi netral (tidak melibatkan institusi negara). Semoga Pilpres 2019 bisa terlaksana dengan jujur dan adil,” pungkas politikus Gerindra.
(Muspri-www.harianindo.com)