Jakarta – Ma’ruf Amin kali ini kembali berikan pernyataan terkait pidatonya beberapa waktu lalu yang menjadi kontroversi lantaran dianggap menyinggung kaum difabel. Beliau kembali menegaskan bahwa diksi buta dan budek bukan menyinggung kondisi fisik.
Ditemui di kediamannya di kawasan Menteng, beliau berkata bahwa “Sekaligus juga hari ini saya mengklarifikasi bahwa pidato yang tidak mau mengakui adanya kenyataan pembangunan yang dilakukan Pak Jokowi, berbagai fasilitas kemaslahatan, kemanfaatan, saya menggunakan istilah yang tuli dan buta. Yang saya maksudkan bukan secara fisik, tapi pada soal hati,”
Hal ini ia perjelas lantaran cucunya, Ahmad Fathi Khalidi, juga seorang difabel. Jadi tidak mungkin dirinya menyinggung perasaan pihak difabel terlebih lagi kepada cucunya sendiri.
“Karena tidak mungkin, karena cucu saya sendiri ini, cucu saya ini juga difabel. Jadi nggak mungkin menghina cucu saya sendiri. Sekarang cucu saya ini kuliah di Universitas Brawijaya jurusan Arsitektur di Malang. Karena itu saya sama sekali tidak merasa bahwa saya merendahkan,” jelas Ma’ruf.
“Tetapi memang kalau ucapan itu juga masih dianggap sebagai melukai, maka saya bilang saya minta maaf karena saya tidak ingin melukai. Sama sekali tidak ada kaitan dengan soal fisik,” tegasnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)