Jakarta – Meski telah memasuki akhir tahun 2018, penyerapan anggaran APBD DKI Jakarta masih rendah. Hingga bulan November, penyerapan anggaran baru menyentuh angka 54,7 persen. Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Hasbiallah Ilyas mengatakan, rendahnya penyerapan anggaran itu karena tidak tegasnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada jajarannya.
Anies, kata Hasbiallah, terlalu yakin dengan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang di awal pembentukannya diharapkan bisa memaksimalkan penyerapan anggaran, padahal kenyataannya tidak. Ia berharap TGUPP juga bertanggung jawab mencari solusi rendahnya penyerapan anggaran.
“(Rendahnya penyerapan) karena ketidaktegasan, gubernur (Anies) terlalu asyik dengan modelnya TGUPP itu,” ujar Hasbiallah pada Senin (12/11/2018).
Selain itu, Hasbiallah mengatakan, penyerapan anggaran DKI yang rendah dipengaruhi oleh kinerja dari kepala bidang (kabid) yang terdapat di setiap dinas. Menurutnya, beberapa kabid tidak memahami tugasnya seperti yang ada di Dinas Sumber Daya Air (SDA) yang penyerapan anggarannya hanya 20 persen.
Baca juga: Lukman Hakim Berikan Penjelasan Terkait Kesepakatan Bendera Tauhid
“Lambatnya (juga) di tatanan bawah ya, bukan di tatanan kepada dinas sebenarnya. Tatanan bawah ini setelah kepala dinas, kabid-kabidnya itu, bekerjanya tidak maksimal seperti misal di tata air (sumber daya air -red) itu kabidnya tidak maksimal kerjanya,” katanya.
Sebenarnya, menurut Hasbiallah, keputusan Anies menempatkan Plt di beberapa dinas merupakan keputusan yang tepat untuk memaksimalkan penyerapan anggaran. Sebab beberapa Plt tersebut memang orang-orang yang memahami secara teknis di dinasnya masing-masing. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)