Jakarta – Salah satu kader Partai Bulan Bintang (PBB) sekaligus Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Hasan Bamukmin melayangkan kritikan pedasnya terkait kabar Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra yang resmi menjadi kuasa hukum pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin untuk Pilpres 2019.
Pria yang akrab disapa Habib Novel ini mengaku sangat terkejut dengan keputusan Yusril itu. Jika memang yang diungkapkan Yusril itu benar adanya, maka ia dan kader PBB lainnya akan menolak keras.
“Maka ini pengkhianatan yang luar biasa walaupun seumpama YIM (Yusril Ihza Mahendra) atas nama pribadi sekali pun. Jelas saya dan kader yang lainnya sangat marah dan terpukul,” kata Novel saat ditemui di Jakarta, Senin (05/11/2018).
Lebih lanjut Novel menjelaskan bahwasanya 70 persen kader di PBB patuh terhadap Ijtima Ulama II. Oleh karena itu, ia mengaku tak habis pikir dengan sikap Yusril memilih menjadi kuasa hukum Jokowi.
Baca juga : Kapitra Ampera Akui Lega lantaran Tidak Lagi Jadi Pengacara Rizieq Shihab
Novel mengatakan ia akan mendesak agar PBB menggelar Munaslub untuk memecat eks Menteri Sekretaris Negara itu.
“Untuk segera digelarnya munaslub pemecatan YIM secara tidak hormat. Karena perbuatan YIM sudah mencederai dan menistakan partai Islam itu sendiri karena PBB satu satunya di Indonesia partai dengan penerapan Islam secara kafah syariat Islam,” jelasnya.
Novel menambahkan ia akan memakai cara lain untuk melayangkan protes jika ia tak bisa mendorong Yusril turun dari takhta Ketum PBB. Novel menegaskan ia dan para kolega akan memundurkan diri dari Calon Legislator PBB.
“Kalau sudah mentok tidak bisa melengserkan YIM maka saya dan kawan-kawan secara resmi, terbuka beramai-ramai dari FPI dan PA 212 yang berada di PBB akan mengundurkan diri dan akan menggemboskan PBB di manapun,” pungkas Novel.
(Muspri-www.harianindo.com)