Pyongyang – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menjamu Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel di Pyongyang dan mendiskusikan “beragam isu krusial” yang menjadi perhatian bersama kedua negara. Kabar disampaikan media nasional Korut, KCNA, pada Senin 5 November 2018.
Kunjungan Diaz-Canel terjadi di tengah mandeknya dialog antara Korut dengan Amerika Serikat terkait denuklirisasi. Kunjungan juga dilakukan hanya beberapa hari usai Washington menjatuhkan sanksi ekonomi terbaru kepada Kuba.
Hubungan AS dengan Kuba dipulihkan secara menyeluruh pada 2015 setelah terputus lebih dari setengah abad. Namun hubungan kedua negara memburuk usai Donald Trump menjadi Presiden AS.
Kuba adalah satu dari sedikit negara mitra Korut. “Telah terjadi pertukaran pandangan mengenai berbagai isu krusial dan situasi internasional,” tulis KCNA sebagaimana diberitakan AFP pada Selasa (6/11/2018).
Diaz-Canel disambut Kim dan istrinya, Ri Sol-ju, di Bandara Internasional Pyongyang pada Minggu kemarin. Presiden Kuba mendapat penghormatan senjata, untuk kemudian dijamu dengan acara konser spesial.
Baca juga: Meski Mendapat Sanksi dari AS, Iran Tetap Menjual Jual Minyak Bumi
Kim mengatakan pertemuannya dengan pemimpin Kuba “menandai tekad untuk selamanya melanjutkan persahabatan antar kedua negara.” Sementara Diaz-Canel mengatakan dirinya siap “menghadapi berbagai tantangan yang bersifat mengancam” sembari meneruskan “persahabatan dan kerja sama tradisional” dengan Korut.
Berkuasa pada April, Diaz-Canel menggantikan keluarga Castro yang sudah berkuasa di Kuba sejak 1959. Tokoh revolusi Kuba yang juga pernah menjadi presiden, Fidel Castro, pernah berkunjung ke Korut pada 1986 untuk menemui Kim Il-sung. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)