Jakarta – Hingga hari kedelapan, proses evakuasi serta pencarian penumpang, kru, dan pesawat Lion Air JT 610 telah melibatkan 69 unit kapal. Puluhan unit kapal dikerahkan dalam rangka memperkuat pencarian di laut, tepatnya perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menyebutkan, 69 kapal yang dioperasikan ini merupakan kapal gabungan, yaitu 40 kapal dari Basarnas, Kementerian Perhubungan, Polisi Air (Polair), KPLP, Bea Cukai, dan kapal dari Pertamina.
Kapal-kapal tersebut nantinya akan dipakai untuk melakukan pencarian bawah air yang areanya diperluas jadi 5,4 kilometer persegi, antara lain daerah prioritas 1A bawah air menggunakan kapal Baruna Jaya dan prioritas 1B dengan kapal Dunamos.
Kemudian Danang mengatakan, prioritas penyelaman juga akan diperluas 2,7 kilometer persegi dari hari sebelumnya yang turut diperkuat 152 orang untuk tim penyelam gabungan.
“Rincian tim penyelam gabungan yaitu 41 orang tim Basarnas Special Group (BSG), 38 orang dari Penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska), 28 orang Detasemen Jalamangkara (Denjaka), 17 tim penyelam Taifib atau Batalyon Intai Amfibi Korps Marinir, 5 orang dari kantor SAR Semarang, 7 orang Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia (KPLP), Korps Brigade Mobil (Brimob) 4 orang, 16 orang POSSI Semarang, Indonesia Diver 5 orang, Polair 14 orang, serta kantor SAR Lampung 1 orang,” ucap Danang.
Baca juga: YLKI Nilai Kemenhub Tidak Tegas Menindak Lion Air
Sedangkan untuk rencana operasi melalui pencarian udara menggunakan lima helikopter, yaitu 1 unit HR 1519, 1 unit HR 1301, 1 unit NBO 105, 1 unit NBO 105 POLRI, dan 1 unit Dauphin Polri.
“Untuk unsur penanganan di darat tetap tersedia ambulans 30 unit, yaitu 9 unit dari Polri, PMI 6 unit serta 14 unit dari instansi lainnya,” ucap Danang. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)