Jakarta – Presiden Joko Widodo seringkali dikabarkan sebagai “antek aseng” alias lebih condong ke Tiongkok selama menjabat presiden. Kabar tersebut selalu digaungkan oleh pihak-pihak yang kontra terhadap pemerintah dibawah komando Presiden Jokowi. Bahkan isu tersebut juga diangkat dalam aksi demo Perayaan Hari Buruh Nasional 1 Mei 2018 kemarin.
Mendengar kabar tersebut, Presiden Jokowi dengan tegas membantahnya. Jokowi dengan tegas mengatakan bahwasanya jumlah tenaga kerja asal Tiongkok di Indonesia sebenarnya bukan sebanyak 10 juta seperti yang diberitakan. Jokowi menyebut justru jumlah tenaga kerja Indonesia di Tiongkok lebih banyak.
“Tenaga kerja China di Indonesia ada 24.000. Hati -hati, jangan ada lagi yang bilang 10 juta. Tenaga kerja Indonesia di China sendiri ada 80.000. Belum ditambah di Hong Kong dan Taiwan. Mungkin ada 200.000-an,” kata Jokowi dalam pidatonya di acara deklarasi pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Repnas, di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Sabtu (03/11/2018).
Baca juga : Kerap Dituding Antek Asing, Begini Tanggapan Jokowi
Lebih lanjut Jokowi menjelaskan awal mula berkembangnya isu 10 juta tenaga kerja asal China itu di Indonesia berasal dari perkembangan ekonomi negara tirai bambu itu yang meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dampaknya, 180 juta warga Tiongkok berlibur ke penjuru dunia setiap tahunnya.
“Lalu saya bertanya-tanya, kita (Indonesia) apa enggak bisa dapat (sebagai tujuan turis China)? Saya minta dong ke Presiden Xi Jinping, minta 10 juta,” jelasnya.
“Nah, sejak saat itulah dipelintir, masuklah itu isu 10 juta tenaga kerja Tiongkok masuk di Indonesia. Padahal, secara keseluruhan, tenaga kerja asing di Indonesia kecil sekali, hanya 1 persen,” sambung Mantan Wali Kota Solo ini.
(Muspri-www.harianindo.com)