Jakarta – Sinyal kuat dari black box pesawat Lion Air JT 610 telah terdeteksi. Namun, black box maupun badan pesawat yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, belum ditemukan.
Koordinator sinyal black box yang tertangkap transponder USBL berada pada koordinat S 05 48 48.051 – E 107 07 37.622 dan koordinat S 05 48 46.545 – E 107 07 38.393.
“Ketemunya di koordinat lost contact pesawat. Arahnya barat laut, jaraknya kurang-lebih 400 meter dari koordinat itu,” kata Kabasarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi dalam jumpa pers di posko utama evakuasi Lion Air di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu 31 Oktober 2018.
Penanda ini membuat pencarian black box dan badan pesawat difokuskan satu titik yaitu pada lokasi sinyal black box.
Peralatan canggih mulai dari ping locator, multibeam echosounder, side scan sonar, hingga USBL transponder dikerahkan untuk pencarian black box dan badan pesawat Lion Air JT 610. Selain alat canggih, ada pula 800 orang personel yang terlibat dalam pencarian. Pencarian Lion Air kini telah memasuki hari ketiga.
Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada, Senin (29/10). Pesawat nahas itu membawa penumpang dan kru sebanyak 189 orang.
Berikut fakta-fakta terbaru yang dihimpun hingga kini:
1. Sinyal Black Box Terdeteksi
Sinyal black box Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, sudah terdeteksi. Namun hingga penyelaman dihentikan keberadaan badan pesawat dan black box masih misterius.
Sinyal black box dari ping locator sudah terdengar. Koordinator sinyal black box yang tertangkap transponder USBL berada pada koordinat S 05 48 48.051 – E 107 07 37.622 dan pada koordinat S 05 48 46.545 – E 107 07 38.393.
Basarnas bersama TNI dan unsur-unsur terkait akan terus berupaya mencari selama 24 jam.
2. Arus Kencang Jadi Kendala
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan pencarian tim gabungan difokuskan pada terdeteksinya sinyal black box Lion Air JT 610. Namun pencarian terkendala arus deras di bawah laut perairan Karawang.
Selain arus bawah yang deras, adanya pipa-pipa milik Pertamina menjadi kendala. Tim penyelam harus ekstrahati-hati agar tidak melakukan kesalahan.
3. 56 Kantong Jenazah Diserahkan ke DVI Polri
Ada 56 kantong jenazah yang telah diserahkan ke tim DVI Polri.
“Kantong jenazah, secara keseluruhan ada 56 kantong jenazah. Kirim ke RS Polri,” ujar Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Nugroho Budi Wiryanto.
4. Satu Jenazah Teridentifikasi
Seorang korban Lion Air JT610 berhasil teridentifikasi. Jenazah itu diketahui seorang perempuan bernama Jannatun Cintya Dewi. Jannatun diidentifikasi dari sidik jari. Jannatun beralamt di Sidoarjo, Jawa Timur.
5. Direktur Teknik Lion Air Dibebastugaskan
Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Direktur Teknik Lion Air dibebastugaskan, bukan dipecat. Pembebastugasan itu bersifat sementara. “Bukan pemecatan, ini pembebastugasan,” kata Budi Karya.
Pembebastugasan itu berlaku hingga pemeriksaan kecelakaan Lion Air PK-LQP yang jatuh selesai. Jika pemeriksaan selesai, dan si direktur dinyatakan tidak salah, maka bisa kembali ke posisinya.
Selain direktur, staf teknik yang merekomendasikan penerbangan pesawat PK-LQP itu juga dibebastugaskan. Menanggapi perintah pembebastugasan itu, Lion Air sudah menunjuk Pelaksana tugas Direktur Teknik. (Tita Yanuantari – www.Harianindo.com)