Ottawa – Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengaku pernah menghisap ganja saat masih ilegal di Kanada. Dalam sebuah talk show yang ditayangkan tak lama setelah Kanada sepenuhnya melegalkan ganja rekreasi, Trudeau menceritakan pengalamannya dengan ganja.
Sebagaimana diberitakan Sputniknews pada Minggu (28/10/2018), Justin Trudeau menceritakan kepada Host dalam program berbahasa Prancis” Tout le Monde en Parle” bahwa dia merokok ganja saat ganja masih ilegal. Justin Trudeau mengungkapkan bahwa dia pernah merokok beberapa tahun yang lalu. Namun, dia juga mengklaim bahwa dia tidak akan merokok ganja lagi, meskipun ganja kini sudah legal di Kanada minggu lalu.
Menurut perdana menteri, yang berupaya keras untuk legalisasi ganja, mengungkapkan legalisasi untuk memenuhi salah satu janji kampanyenya, meskipun ia mengatakan merokok ganja tidak terlalu menarik.
Beberapa tahun yang lalu, bagaimanapun, Trudeau mengakui bahwa dia telah mengisap ganja lima atau enam kali dalam hidupnya. Namun dia juga mengklaim bahwa dia tidak terlalu menikmatinya dan tidak akan melakukannya lagi.
Pada 17 Oktober, Kanada menjadi negara kedua di dunia setelah Uruguay yang melegalkan ganja rekreasi secara penuh untuk penjualan dan konsumsi domestik, menyulut banyak pujian dan debat tentang dekriminalisasi ganja.
Baca juga: Pakar Penerbangan Tegaskan MH370 Jatuh di Samudera Hindia
Pemerintah Kanada telah menginformasikan kepada 15 juta lebih warganya tentang undang-undang baru untuk mengatur penggunaan ganja rekreasi, mengutip kesiapan polisi untuk menangani pengguna yang mengemudi di bawah pengaruh ganja dan pelanggaran lainnya.
Pemerintah Kanada berharap bahwa legalisasi akan meningkatkan keamanan publik dan membantu membuat uang pajak tambahan, dan mengambil keuntungan dari para penjahat ketika ganja masih ilegal.
Dorongan untuk legalisasi penuh dimulai ketika Trudeau berkampanye pada 2015. Ia berjanji untuk merombak undang-undang ganja negara yang “tidak efektif”, yang berasal sejak 1923. Justin Trudeau menambahkan bahwa perombakan undang-undang ganja akan membantu meringankan perang terhadap narkoba, sementara pemerintah federal mendapatkan sekitar US$ 400 juta atau Rp 6 triliun pendapatan pajak tambahan setiap tahun dari legalisasi ganja di Kanada. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)