Jakarta – Prabowo Subianto kali ini berikan perhatian khusus terhadap rendahnya gaji aparat penegak hukum. Ia menilai hal itu yang membuat merajalelanya korupsi di aparat penegak hukum.
Saat menjawab pertanyaan di acara peserta selebgram dan youtubers kemarin malam, dirinya menuturkan bahwa “Saya rasa sangat sulit menyelamatkan bangsa kita kalau korupsi terus merajalela. Kenapa? Karena kalau hakim tidak jujur bagaimana lagi, hakim itu tempat terakhir rakyat minta keadilan,”
Dirinya mengatakan demikian lantaran ada penilaian bahwa lembaga-lembaga penegak hukum mengalami masalah yang sama dengan lembaga pemerintahan, yaitu mengalami suatu degradasi. Terjadi budaya korupsi yang merajalela ke semua tubuh.
“Ibarat penyakit kanker, kalau tidak ditangani, dia pelan tapi pasti menjalar. Dan kalau sudah stadium lanjut sulit menyelamatkan badan itu. Bagaimana cara saya mengatasi itu? Satu kembali ke itu lagi, bocornya kekayaan negara harus kita hentikan. Dengan kekayaan yang kita hemat kita bisa perbaiki gaji aparat kita,” kata Prabowo.
“Berat. Jadi rencana kita, kalau kita hemat, uang kita yang bocor. Kita harus perbaiki gaji lembaga-lembaga yang penting. Hakim, jaksa, polisi. Gajinya harus cukup. Supaya tidak bisa disogok. Semua harus diperbaiki,” kata Prabowo.
Ia menghitung bila 45 hakim agung digaji Rp200 juta per bulan maka ia merasa negara tak rugi. Malah ada calon dari Gerindra yang sudah menghabiskan Rp2 miliar malah kalah.
“Jadi gimana nggak bobol itu APBD? Karena bobolnya itu berjemaah. Bupati kerjasama dengan Wakil Bupati, DPRD, Sekda. Kapan kita mau selesai? Lebih baik kita gaji bagus, APBD tidak hilang, APBN tidak hilang,” kata Prabowo.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)