Jakarta – Mengenai polemik sampah yang hangat diperbincangkan beberapa waktu kebelakang, kali ini Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajarannya tidak kooperatif menyelesaikan persoalan ini.
Saat dihubungi hari ini, dirinya menuturkan bahwa “Sejak gubernurnya (DKI) baru, jangankan untuk bantuan awal pemerintahan, komunikasi saja seolah-olah berhubungan dengan tujuh lapis langit,”
Disisi lain dirinya mengakui bahwa masalah penyetopan truk sampah dari DKI Jakarta ke Bekasi terkait dana hibah dari DKI yang belum cair.
Dirinya menilai bahwa bantuan keuangan terkait pengelolaan sampah DKI ke Kota Bekasi bukan urusan nominal. Tapi DKI dan Kota Bekasi punya perjanjian yang sama-sama harus dipatuhi. Namun, menurutnya, Pemprov DKI selama ini tidak kooperatif saat diminta menyelesaikan kewajiban tersebut.
“Kita hanya ingin menyampaikan bahwa ada kewajiban-kewajiban DKI yang tersirat dalam PKS (perjanjian kerja sama) dan itu sudah berjalan seolah-olah dianggap tidak ada, melalui surat tidak ada respons, peringatan komunikasi dengan surat kembali juga tidak direspons,” ujar Pepen menyesalkan.
“Pak Gubernur tidak peduli dengan pemkot dan rakyat Bantargebang. Tidak jadi soal. Hanya ada satu konsekuensi. Berarti DKI tidak butuh Pemkot dan tidak butuh lokasi TPA,” pungkasnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)