Jakarta – Dahnil Anzar Simanjuntak selaku Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan tegas menolak adanya anggapan publik pada pihaknya yang dituduh telah menyebarluaskan sebuah berita bohong alias hoaks.
Berita hoaks yang dimaksud adalah adanya kebohongan publik yang dibuat oleh Ratna Sarumpaet mengenai adanya penganiayaan yang dilakukan oleh para pendukung Joko Widodo di Bandung. Akibat penganiayaan tersebut, wajah Ratna jadi terlihat bengkak dan penuh luka lebam.
Kini kebohongan tersebut telah terkuak. Ratna sendiri yang mengungkapkan kebohongan tersebut pada publik. Ratna pun meminta maaf kepada Prabowo dan tokoh politik lain yang kadung mempercayai kabar penganiayaan terhadap dirinya.
Baca juga : Ditahan Polisi, Ratna Sarumpaet : Itu Sudah Jadi Risiko
Dahnil mengklaim pada awalnya pihaknya hanya merasa prihatin atas kasus penganiayaan yang dialami Ratna. Selain itu, Dahnil menyatakan bahwa pihaknya bersikap dan berkomentar berdasarkan pengakuan Ratna soal penganiayaan yang dialami dan ingin membantunya.
“Kami tidak menebar hoaks, tapi berangkat dari pengakuan Bu Ratna dan ingin membantu beliau, ternyata kami justru dibohongi beliau,” kata Dahnil saat ditemui di Jakarta, Kamis (04/10/2018).
Lebih lanjut Dahnil menyatakan bahwa pihaknya sangat kecewa dengan tindakan yang dilakukan Ratna. Dahnil mengklaim pada saat itu pihaknya tentu berprasangka baik dan ingin membela Ratna, seperti tokoh-tokoh yang lainnya.
“Tentu kami sangat kecewa, terhadap tindakan tersebut,” tegas Dahnil.
“Kebaikan dan kemurahan hati beliau menjadi kelemahan kami,” imbuh Dahnil.
(Muspri-www.harianindo.com)