Surabaya – Drama penganiayaan yang disutradarai oleh Ratna Sarumpaet memancing sejumlah dokter spesialis ikut angkat bicara. Setelah dokter yang juga penyanyi, Tompi, menemukan beberapa kejanggalan pada lebam di wajah aktivis tersebut, kini giliran Ketua IDI Bangkalan, Dr Farhat Surya Ningrat SpKK mengunggah status di akun facebook miliknya.
Pria yang juga menjabat sebagai pengurus Perdoski Surabaya itu mengungkap beberapa penyebab dari bengkak pada wajah. Dalam tulisannya, dokter Farhat menyebut ada 5 penyebab dari wajah bengkak. Dan di salah satu poinnya, lulusan SMAN 2 Surabaya ini membenarkan bahwa bengkak pada wajah bisa disebabkan oleh kegiatan operasi pada wajah baik operasi non invasif seperti laser, botok, mikrodermasi, IPL dll atau kegiatan invasif sepeti post eksisi, flap, graft.
Berikut teori yang diberikan oleh Dr Farhat Surya Ningrat SpKK di akun Facebooknya hari ini, Kamis (04/10/2018)
Selamat Pagi
Oedema atau bengkak pada wajah dapat disebabkan oleh beberapa hal
1. Trauma
Adanya bengkak pada wajah akibat trauma biasanya ditandai bengkak tertentu pada lokasi trauma. Bisa disertai dengan luka atau laserasi dan hematoma atau lebam. Trauma bisa disebabkan oleh benda tumpul atau tajam
2. Biduran
Disebut juga urtikaria atau angioedema kelainan ini bengkak menyerang seluruh seluruh wajah diakibatkan oleh adanya sensitivitas atau alergi terhadap faktor penyebab alergi bisa obat2an, udara dingin, makanan dll. Pada kasus ini bengkak merata dan menyerang kelopak mata
3. Dermatitis kontak
Bengkak jenis ini disebabkan dengan kontak dengan bahan-bahan yang dioles pada wajah. Bisa bedak, krim pemutih, sabun bahkan juga oleh paparan sinar matahari
4. Post Operasi
Bengkak post operasi atau disebut juga post operatif edema adalah suatu keadaan bengkak setelah kegiatan operasi pada wajah baik operasi non invasif seperti laser, botok, mikrodermasi, IPL dll atau kegiatan invasif sepeti post eksisi, flap, graft
5. Oedema karena kelainan sistemik
Bengkak pada jenis ini disebabkan oleh penyakot sistemik, sifatnya menyerang seluruh tubuh, misalnya pada kelainan ginjal, kelainan hati dll. (Edy – www.harianindo.com)
