Ankara – Recep Tayyip Erdogan bersikukuh meresmikan bandara internasional baru di Istanbul. Presiden Turki tersebut bakal meresmikan bandara sesuai jadwal, yakni pada 29 Oktober. Hal tersebut tetap dilakukan meski para pekerja melakukan aksi mogok.
“Tanggal peresmian tetap pada 29 Oktober. Uji coba telah dilakukan, gedung terminal sudah siap, dan landasan pacunya benar-benar indah,” kata Erdogan pada Selasa (25/9/2018).
Bandara internasional tersebut akan menjadi bandara ketiga di Istanbul dan merupakan salah satu mega proyek yang dijalankan Erdogan.
Beberapa waktu lalu, serikat pekerja proyek pembangunan bandara sempat menggelar aksi mogok memprotes kondisi keamanan dan keselamatan para pekerja.
“Aksi protes bermula dari kecelakaan bus penjemput yang menyebabkan 17 pekerja terluka,” kata manajer serikat kerja Dev Yapi-Is, Ozgur Karabulut, sebagaimana diberitakan Middle East Eye pada Selasa (25/9/2018).
Namun pihak berwenang mengambil tindakan tegas dengan menangkap sekitar 500 orang pekerja yang melakukan aksi pada 16 September.
Baca juga: Ratusan Orang Jadi Korban Terbaliknya Kapal Feri di Tanzania
Masalah demo pekerja sempat memunculkan spekulasi bahwa pembukaan bandara akan kembali diundur menjadi 31 Desember, tetapi Erdogan menolak kabar tersebut.
“Tidak ada hal seperti (penundaan) itu,” kata Erdogan.
Pada saat yang sama, Erdogan juga mengumumkan, Bandara Ataturk yang rencananya akan digantikan oleh bandara baru tersebut, bakal tetap beroperasi selama masa transisi.
“Bandara Ataturk tidak akan menghentikan seluruh aktivitasnya sekaligus, tetapi akan ada masa transisi,” kata Erdogan.
Bandara baru yang belum diungkapkan namanya tersebut disiapkan untuk mampu menangani hingga 90 juta penumpang per tahun dan terus ditingkatkan hingga 150 juta penduduk pada 2023.
Sekitar 36.000 pekerja dikerahkan untuk mengejar tenggat waktu peresmian yang semakin dekat. Spekulasi nama untuk bandara baru antara kembali diberi nama Ataturk, atau bahkan mengambil nama Erdogan. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)