Harian IndoJakarta – Kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang ditinggal oleh Sandiaga Uno saat ini sedang diperebutkan oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Keputusan presiden (keppres) terkait pemberhentian Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta juga sudah diterima oleh Gubernur DKI Anies Baswedan.
Presiden PKS Sohibul Iman
Anies mengaku ia menyerahkan nama pengganti Sandiaga sepenuhnya kepada partai pengusung, yakni PKS dan Gerindra. Sejak sebelum keppres turun, Ketua DPD Partai Gerindra DKI M Taufik ngotot maju dicalonkan untuk menduduki takhta DKI-2 menggantikan Sandiaga Uno.
Dia menolak jabatan itu diberikan kepada PKS. PKS juga mengajukan sejumlah nama sebagai kandidat calon Wagub DKI. Bahkan Taufik mengajak calon dari PKS untuk bertarung di pemilihan Wagub DKI lewat DPRD DKI. Taufik berkeras ingin juga mendapatkan posisi Wagub DKI.
“Ya sudah, satu-satu saja. Memang nggak bisa satu-satu? Kemudian serahkan di DPRD, bertanding di DPRD,” kata Taufik di gedung DPRD DKI, Kamis (20/09/2018).
Baca juga : Haji Lulung Beberan Ceritakan Duka Selama Menjadi Anggota DPRD DKI
Menanggapi hal itu, Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan kursi Wakil Gubernur DKI merupakan jatah untuknya. Sohibul mengatakan bahwasanya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto telah meneken kontrak dengan PKS terkait hal tersebut.
“Jadi itu kan harus ditandatangani di level DKI ya. Karena itu, kita minta kepada Pak Prabowo untuk ke struktur di DKI untuk berikan tanda tangan, dan beliau menyanggupi,” kata Sohibul saat ditemui di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (21/09/2018).
Sohibul mengklaim telah menemui Prabowo secara khusus untuk membahas posisi Wagub DKI. Pertemuan itu digelar di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (20/09/2018). Dalam pertemuan itu, Prabowo menyanggupi memberikan tanda tangan di atas pernyataan bahwa kursi Wagub DKI adalah milik PKS.
“Sudah kita serahkan,” pungkas Sohibul.
(Muspri-www.harianindo.com)
