Jakarta – Ketua Tim Sukses (Timses) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso, menyebut Buni Yani masih memiliki peluang untuk bergabung dengan timses Prabowo-Sandiaga. Dia menyebut kemungkinan Buni Yani dimasukkan ke tim medsos.
Mendengar hal itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem Effendy Choirie angkat bicara. Effendy mengklaim bahwa kabar tersebut sangat tidak berpengaruh pada koalisi pasangan Jokowi-Ma’ruf dalam Pilpres 2019 mendatang.
“Dia (Djoko Santoso) boleh ajak siapa saja, termasuk Buni Yani. Tapi Buni Yani apa kekuatannya? Sebagai warga negara, boleh milih apa saja, termasuk milih dia. Dan Djoko sebagai ketua tim sukses boleh ajak siapa saja, termasuk Buni Yani. Nggak ada urusannya sama kita,” kata Effendy saat ditemui di kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (17/09/2018).
Baca juga : Buni Yani Menilai Jokowi Tak Adil Pada Umat Islam dan Ulama
Lebih lanjut Effendy menjelaskan bahwasanya pihaknya tidak merasa khawatir jika peristiwa yang terjadi pada Pilkada 2017 silam akan terulang kembali. Seperti yang diketahui Buni Yani pada saat itu terlibat kasus ITE terkait video pidato mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Maksudnya dia mau melintir lagi? Ha-ha-ha…. Ya siapa pun yang melintir, hoax, fitnah, tidak lurus, semua ada konsekuensinya, termasuk konsekuensi hukum. Saya kira begitu,” celetuk Effendy sambil tertawa.
Effendy menambahkan jika nantinya Buni Yani juga kembali melakukan pelanggaran hukum, maka akan ada konsekuensinya. Ia menilai Buni Yani sudah mengerti akan hal itu.
“Dia saya kira akan menjadikan peristiwa kemarin sebagai pelajaran bagi Yani dan lainnya. Kalau mau macam-macam, akan ada konsekuensinya,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)