Jakarta – Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini tengah menyusun dokumen perencanaan teknis untuk menghidupkan kembali jalur kereta api Purwokerto-Banyumas-Wonosobo.
Dahulu, jalur kereta api sepanjang 98 km yang dibangun oleh perusahaan Belanda itu diresmikan pada 7 Juni 1917. Namun sejak 1 Agustus 1978, jalur itu ditutup yang kemudian membuat rel kereta api menjadi mati.
“Itu rel mati, kami baru studi. Dokumen perencanaannya sedang kami siapkan,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Zulkifri, saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (18/9/2018).
Dia pun membeberkan dalam studi itu, pihaknya juga sekaligus mencari tahu permintaan pasar pada rute tersebut. Jika memang bernilai ekonomis tinggi, proyek ini kemudian akan ditawarkan untuk didanai oleh swasta.
“Nanti ujungnya di pendanaan sebenarnya, kalau layak bisa kami tawarkan melalui skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha),” ujarnya.
Zulkifri menjelaskan, saat ini pemerintah tengah mengkaji seluruh jalur kereta api yang mati, untuk kemudian dihidupkan kembali melalui pendanaan swasta. Sebab pemerintah ingin memaksimalkan rel kereta api yang pernah dibangun.
Baca juga: PAN Kritik Ma’ruf Amin yang Tolak Mundur dari Ketum MUI
Selain jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo, Kemenhub saat ini juga mengkaji reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan, Padang-Pulau Aie, Ciranjang-Cipatat-Padalarang, Kedungjati-Tuntang, dan Jogja-Magelang.
“Karena sekarang reaktivasi kereta api mau diarahkan ke format-format itu, KPBU sebagai pendanaannya. Kami mempunyai kewajiban untuk menyusun dokumen perencanaan,” ucap Zulkifri. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)