Jakarta – Buni Yani kali ini mengungkapkan bahwa dirinya menjadi korban ketidakadilan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena hal ini, ia merasa kecewa karena walau lulusan perguruan tinggi di Amerika Serikat dan lulus dengan predikat cum laude dirinya tetap diperlakukan tak pantas hingga sampai merasakan dinginnya jeruji besi penjara.
Saat ditemui kemarin Jumat, dirinya menuturkan bahwa “Kita anggap saat ini bangsa Indonesia dalam keadaan darurat, jadi perlu pemimpin yang baru. Terutama soal keadilan, keadilan itu sekarang sangat pincang. Jadi Pak Jokowi hanya mengurus relawannya saja, sama orang yang mendukung dia,”
“Pihak yang tidak mendukung beliau tidak pernah diurus. Kami kan rakyat Indonesia juga. Bayangkan saja saya sudah dua tahun begini. (Saya) nggak ada salahnya. Namanya pakar hukum pidana mengatakan pada bulan Oktobet 2016 tidak ada unsur pidananya unggahan saya,” ujar Buni Yani.
“Tetap saja saya jadi tersangka dipidana. Coba bayangkan saja saya ini tamat cum laude di Amerika Serikat, dibeginikan coba. Pengacara saya itu puluhan, 50 sampai 60 orang. Saya orang berpendidikan, saya tahu soal-soal begini dan dibeginikan oleh rezim ini. Jadi itu yang saya lawan, soal keadilan,” ujar dia.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)