Harian IndoJakarta – Masyarakat dibuat resah dengan beredarnya pesan di media sosial yang menyebutkan bahwa mie instan yang dijual di Indonesia mengandung zat penyebab kanker, benzopirene.
Terkait hal ini, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tetty H. Sihombing mengatakan, pihaknya tidak menemukan kandungan dalam mie instan seperti yang disebutkan dalam pesan yang beredar viral tersebut.
“Kami tidak menemukan data bahwa kandungan zat dalam mie instan tersebut dapat dikaitkan langsung dengan penyebab kanker,” ujar Tetty, Sabtu (8/9/2018).
“Yang diisukan berbahaya juga ada monosodium glutamat (MSG), methyl p-hydroxbenzoate dan asam benzoate,” imbuhnya.
Dalam pesan yang beredar disebutkan, Korea Food and Administration (KFDA) telah melakukan penelitian dan menemukan zat penyebab kanker, benzopirene, dalam mie instan yang dibuat oleh Nong Shim Company.
Terkait MSG dan methyl p-hydroxbenzoate, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kedua zat tersebut dapat menyebabkan kerusakan usus dan liver.
“Namun ada beberapa data yang menunjukkan bahwa beberapa orang tertentu sensitif terhadap MSG. Sampai saat ini belum ada bukti ilmuah yang sahih bahwa MSG dan metil paraben dapat merusak usus, liver atau sakit maag,” kata Tetty.
Karena itu, Tetty mengharapkan agar masyarakat tidak perlu resah dengan pesan yang beredar terkait mie instan.
“Terkait pesan tersebut, diharapkan masyarakat tidak resah dan meragukan keamanan mi instan yang beredar di Indonesia. Dan konsumsilah dengan bijak,” pungkas Tetty.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
