Jakarta – Perihal melemahnya tukar Rupiah terhadap Dollar AS kali ini, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa hal tersebut disebabkan sentimen eksternal. Seperti, kenaikan suku bunga The Fed, perang dagang antara China dan Amerika Serikat, dan krisis yang melanda Turki serta Argentina.
Saat ditanya mengenai hal ini, beliau mengatakan bahwa “Ini faktor eksternal yang bertubi-tubi. Saya kira yang paling penting kita harus waspada, kita harus hati-hati,”
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu pagi terpantau menguat tipis dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.935 per USD.
Bloomberg mengabarkan bahwa perdagangan pagi dibuka menguat ke Rp14.925 per USD. Day range nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp14.925 dengan year to date return di 10,11 persen. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.671 per USD.
“Tidak hanya negara kita Indonesia yang terkena pelemahan kurs, tidak hanya Indonesia,” ucap mantan Walikota Solo tersebut.
“Saya kira koordinasi yang kuat ini menjadi kunci, sehingga jalannya itu segaris semuanya,” ujar dia.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)