Jakarta – Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengaku melihat Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas menolak Menteri Keuangan Sri Mulyani agar tidak masuk dalam tim kampanye nasional Koalisi Indonesia Kerja Jokowi – Ma’aruf Amin.
Lodewijk mengatakan hal tersebut dilakukan Jokowi agar Sri Mulyani tetap fokus menjadi bendahara negara. Jokowi ingin agar permasalahan ekonomi di Indonesia dapat berkurang seiring masa jabatan Jokowi yang sebentar lagi akan habis.
“Kesimpulan presiden fokus pada pemerintahan, jadi Bu Sri bilang mau gabung bilang ‘kamu fokus aja ke pemerintahan’ karena masalah finansial ini harus diberesi. Artinya presiden enggak mau, bu Sri Mulyani kan kuat dari sisi ekonomi dalam operasional kenegaraan dia lebih penting sehingga Pak Jokowi taruh dia di sana,” kata Lodewijk saat ditemui di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (23/08/2018).
Baca juga : Isu Golkar Tak Solid, PDIP : “Siapa Yang Menyuarakan ?”
Lebih lanjut Lodewijk menjelaskan jika Jokowi tidak merasa khawatir soal terganggunya tugas kementerian yang diemban Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang juga masuk di struktur tim kampanye nasional.
“Tidak masalah. Karena Menko kan mengkoordinir kegiatan para menteri. Kalau Pak Pramono kan memang sekretaris, ke mana bosnya pergi dia dampingi, itu lah chemistry-nya mereka nyambung,” jelasnya.
Lodewijk menambahkan bahwasanya peraturan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri juga tak mengatur bahwa menteri harus mundur jika masuk tim kampanye.
“Aturan KPU tak mengatakan itu, dia hanya cuti bukan mundur,” pungkas Lodewijk.
(Muspri-www.harianindo.com)