Harian IndoJakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai tidak memiliki prestasi yang cukup berarti, terlebih dalam bidang infrastruktur. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Presiden Jokowi hingga saat ini dinilai hanya melanjutkan program yang telah dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya.
Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik. Rachland menilai Jokowi hanya melanjutkan pembangunan yang sebagian besar sudah dikerjakan pemerintahan SBY. Dia lantas mencontohkan Proyek Trans Papua yang pada era SBY sudah dibangun sepanjang 3.227 km. Sementara Jokowi hanya membangun 933 km sisanya.
“Jokowi membangun infrastruktur? Betul, kenaikan anggaran infrastruktur hampir 63 persen/tahun. Tapi capaian tidak sebanding dengan anggaran yang dikeluarkan. Misal, pembangunan jalan perbatasan Kalimantan yang totalnya 1.919 Km. Pada masa SBY sudah dibangun 1.155 km. Jokowi? 682 km,” kata Rachland seperti yang dilansir dari akun media sosial Twitter miliknya, Kamis (23/08/2018).
Baca juga : Aksi 2019GantiPresiden di Surabaya, Polisi : “Daripada Bentrok, Bubarkan”
Rachland juga menyebut jika Jokowi ikut berperan serta dalam mangkraknya proyek pusat olahraga di Hambalang yang selama ini umum dianggap sebagai noda hitam era SBY. Sebab menurutnya pembangunan itu mangkrak lantaran Jokowi menolak untuk meneruskan pembangunan. Seandainya Jokowi meneruskan, maka proyek itu akan sukses seperti Jalan Trans Papua.
“Hambalang? Jokowi yang membuatnya jadi ‘Candi’ karena menolak meneruskan pembangunan,” pungkasnya.
Seperti yang diketahui bahwa pembangunan proyek Hambalang berhenti di era SBY setelah KPK mengungkap korupsi terkait penganggarannya. Dua petinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum terjerat kasus ini.
(Muspri-www.harianindo.com)
