Probolinggo – Pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus biasanya sekolah mengadakan karnaval atau gerak jalan dengan tema perjuangan atau memakai baju adat daerah Indonesia. Namum tidak dengan yang terjadi di sebuah sekolah Taman Kanak-Kanak di Probolinggo, Jawa Timur ini.
Dalam sebuah video yang beredar viral di media sosial, bocah-bocah lucu ini justru memakai baju serba hitam lengkap dengan cadarnya. Selain itu, mereka juga menenteng senjata mainan laras panjang layaknya pasukan bersenjata.
Karnaval yang menurut netizen digelar pada Sabtu (18/8/2018) ini langsung mendapatkan kecaman dari netizen karena sama sekali tidak menggambarkan budaya Indonesia, namun justru seperti kelompok teroris ISIS.
“Ini korelasi dengan 17 Agustus apa? Kok aneh-aneh begini. Perlu diklarifikasi ini maksudnya apa? Kalau buat lucu-lucuan saya rasa ini tidak lucu sama sekali,” tulis akun Facebook Hary Satriya.
“Dalam rangka 17 Agustus bukannya karnaval pakai baju daerah dan gerak jalan nyanyi lagu daerah indonesia, malah pakai baju begini. Parahnya, Probolinggo dengan bangganya membagi doktrin yang tak pantas pada anak-anak,” kecam akun Lucy Setiawan.
Beberapa netizen bahkan mengecam pihak sekolah dan meminta pihak kepolisian untuk mengusutnya.
“Ini maksudnya apa? Tolong yang bijak kalau mau pawai kostum apa ini? Budaya apa ini? Mau di didik jadi teroris? Tutup sekolahnya ini, cabut izinnya, penjarakan kepseknya,” tulis Daniel Angka Wijaya.
“Maaf, tidak ada maksud diskriminasi. Cuma mau tanya, ini anak-anak bakal calon ISIS ya? Duh miris, mereka diajari pegang senjata, walau memang itu senjata mainan. Tolonglah, seperti ini jangan didoktrinkan ke anak-anak balita, kasihan. Divisi Humas Polri tolong pak Polri, sekolah ini diusut,” tambah akun Refli.
(samsul arifin – www.harianindo.com)