Jakarta – Viralnya tagar (hashtag) #PrabowoTdkBisaSholat akhirnya direspon oleh akun Twitter resmi Gerindra. Rabu lalu mereka akhrinya membuat kultwit menjawab ramainya tagar tersebut.
Dalam kultwitnya tersebut, Gerindra menegaskan persoalan ibadah adalah urusan manusia dengan Tuhan. Gerindra juga mempertanyakan apakah patut momen ibadah disebarluaskan.
“Pahala tidak dapat dinilai atau dilihat oleh manusia. Manusia sendiri hanya bisa melakukan kewajibannya kepada Tuhan. Namun, yang dikhawatirkan adalah niat ibadah tiap-tiap individu. @ariefnoviandi,” tulis Gerindra.
Selain itu, akun tersebut juga mulai berikan poin-poin kultwit. Berikut kultwit tersebut selengkapnya:
1. Ibadah bagi agama apapun adalah bukti nyata perbuatan atau bakti manusia kepada Sang Pencipta. @ariefnoviandi
2. Seiring berjalannya waktu, ibadah mulai dikontaminasi dengan hal-hal duniawi. Pada era digital ini, rasa bangga terhadap pencapaian dan pelaksanaan kegiatan ibadah yang seharusnya dinikmati sendiri kerap diumbar. @ariefnoviandi
3. Ada banyak orang yang memamerkan ibadahnya ke khalayak publik melalui media sosial. Menurut sahabat apakah tujuan dari hal tersebut? @ariefnoviandi
4. Saat ini, berbagi tokoh politik berlomba-lomba mempublikasikan moment-moment dan kisah tentang kegiatan tertentu di media sosial, seperti Instagram, Facebook dan Twitter. @ariefnoviandi
5. Setiap kali melakukan hal yang dianggap menarik dan berkesan, tokoh politik tersebut pasti mempublikasikan melalui akun media sosialnya dalam bentuk video, foto, ataupun tulisan. @ariefnoviandi
6. Momen-momen ibadah pun disebarluaskan melalui media sosial. Hari raya keagamaan, yang dipenuhi dengan momen-momen penting dan berkesan, menjadi bahan menarik untuk dibagikan kepada publik. Lantas, patutkah ibadah dipamerkan? @ariefnoviandi
7. Pahala tidak dapat dinilai atau dilihat oleh manusia. Manusia sendiri hanya bisa melakukan kewajibannya kepada Tuhan. Namun, yang dikhawatirkan adalah niat ibadah tiap-tiap individu. @ariefnoviandi
8. Ketika ibadah dilakukan dan keimanan diperlihatkan hanya supaya dipandang khalayak, kesakralan ibadah pun menjadi rusak! @ariefnoviandi
9. Mungkin memang benar ibadah sebaiknya hanya diketahui Sang Pencipta, tanpa harus dipamerkan ke teman ataupun keluarga, bahkan kepada khalayak. @ariefnoviandi
10. Keikhlasan dalam beribadah merupakan poin penting yang menunjukkan bakti manusia kepada Sang Khalik, bukan kekaguman ataupun apresiasi dari orang lain. @ariefnoviandi
11. Mungkin ada yang berpendapat bahwa memamerkan ibadah bukan persoalan mengharapkan pujian, melainkan memberikan inspirasi. Memang sulit membedakan antara unggahan ibadah yang menginspirasi dengan yang sekadar pamer @ariefnoviandi
12. Yang terpenting, kita harus menyadari bahwa ibadah akan terasa PALSU jika dilakukan hanya untuk mendapat pujian dari orang lain. @ariefnoviandi
13. Kesucian dan kekhusyukan ibadah sudah menjadi tanggung jawab setiap umat. @ariefnoviandi
14. Media sosial juga bisa diibaratkan seperti sebilah pisau; Jika digunakan dengan baik akan membawa kemaslahatan, tetapi jika digunakan untuk tujuan yang salah akan menghasil keburukan. Percayalah! @ariefnoviandi
15. Dan yang harus saudara sadari bahwa pada hakikatnya, mengharapkan pujian dari orang lain karena melaksanakan ibadah BUKANLAH hal yang membanggakan. @ariefnoviandi
16. “Rahasiakanlah ibadahmu seperti engkau merahasiakan semua aib-aibmu.” Tolong sampaikan kepada teman-teman saudara @ariefnoviandi yang hari ini dengan susah payah ditugaskan membuat sebuah hastag dengan tujuan mendiskreditkan Pak @prabowo
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)