Jakarta – Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN, diserahkan oleh Bakal calon Wakil Presiden RI, Sandiaga Salahuddin Uno ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada Selasa, (14/8/2018) siang. Sandiaga menyerahkan LHKPN tersebut dengan cara elektronik LHKPN (e-LHKPN).
“Ya, tadi baru lihat LHKPN, kita akan submit dengan elektronik LHKPN. Nanti, akan di SMS token-nya. Jadi, nanti saya yang akan masukkan sendiri di sana (KPK),” kata Sandiaga di kediamannya, Jalan Pulombangkeng, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (14/8/2018).
Sandiaga berharap penyampaian LHKPN tersebut bisa berjalan lancar. Disamping itu jua, dia juga berkomitmen untuk menghadirkan pemerintahan yang bersih. Menurut Sandiaga, dalam LHKPN-nya kali ini terdapat perubahan harta yang cukup signifikan. Namun, ia enggan menjelaskan, lebih detail terkait hal tersebut. Sandiaga menyerahkan hal tersebut kepada KPK, karena merupakan kewenangan dari KPK.
“Mudah-mudahan, semua berjalan dengan sangat profesional. Mohon doa restunya lancar. Kita inginkan juga, agar menghadirkan pemerintahan yang bersih dan proses politik demokrasi kita ini yang betul-betul menunjukkan kepada rakyat, bahwa komitmen terhadap pemerintahan yang bersih,” ujarnya.
“Ada perubahan, banyak. (penurunan harta) ya, nanti dilihat lah, itu domainnya KPK. Saya akan sampaikan, tentunya dengan update terakhir ini setelah menjabat,” ujarnya
Sandiaga mengaku rutin melakukan pembaharuan LHKPN. Setidaknya, setiap tiga bulan sekali dia rajin memperbarui pendataan harta kekayaannya.
“Terakhir kan, kita punya updating tiap tiga bulan. Tetapi, KPK selalu memakai data pertama 2016, dan tentunya dibandingkan tiga bulan lalu ada perubahan, dibandingkan dengan enam bulan lalu ada perubahan. Karena, fluktuasi harga saham, fluktuasi dolar. Dan, ini yang menjadi suatu komitmen kita, agar terang benderang kedepan bagaimana kita mengelola keuangan,” ujarnya.
Sebagaimana yang dikutip dari acch.kpk.go.id, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Sandi diketahui tercatat sebanyak Rp3,85 triliun ditambah 10,3 juta dollar Amerika Serikat. Total harta kekayaan Sandi diketahui terdiri dari benda bergerak dan tak bergerak.
Untuk harta tak bergerak terdiri dari 12 bidang tanah dan bangunan yang berada di luar negeri dan dalam negeri dengan rincian delapan di Jakarta Selatan, dua di Tangerang, satu di Singapura dan satu di Washington DC. Sedangkan untuk harta bergerak, Sandiaga mengklaim hanya miliki dua unit mobil, merek Nissan Grand Livina dan Nissan X-Trail.
Namun, dia juga diketahui memiliki harta bergerak lainnya seperti logam mulia, barang-barang seni dan antik, serta benda lain yang ditaksir senilai Rp3.200.000.000. Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu juga mempunyai 29 surat berharga yang nilainya ditaksir mencapai Rp3,7 triliun.
Lantas, politikus dari Partai Gerindra tersebut tercatat memiliki giro dan setara kas senilai Rp12,8 miliar dan 30,247.421 dollar AS. Namun, Sandi memiliki piutang sebanyak Rp8,4 miliar dan 23 juta dollar AS yang bila dikalkulasikan harta dolarnya hanya memiliki 10,3 juta dollar AS.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)