Jakarta – Rais Aam PB NU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) sekaligus Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma’ruf Amin mengungkapkan alasannya bersedia menerima pinangan Joko Widodo sebagai pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Awalnya Ma’ruf Amin mengaku tidak pernah bicara cawapres dengan Presiden Jokowi. Hanya saja kata dia, ia sering berbincang dan diskusi dengan presiden. Meski begitu, Ma’ruf mengatakan sempat ditelepon Sekretaris Negara Pratikno dan ditanya kesediaan menjadi cawapres alternatif.
Ma’ruf Amin mengaku ia juga memiliki banyak kecocokan dengan Jokowi. Selain itu Ma’ruf juga mengaku sering mengobrol dengan Presiden Jokowi dan berdiskusi terkait banyak hal. Dari sana, ia menyebut memiliki kecocokan pandangan.
Baca juga : Meski Berusia 75 Tahun, Ketum Hanura Tetap Menganggap Ma’ruf Amin Sosok Milenial
“Banyak akurnya dengan saya, presiden itu banyak yang cocok,” ujarnya di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (09/08/2018).
Ma’ruf akhirnya membocorkan hal-hal apa saja yang ia diskusikan dengan Jokowi. Salah satunya diskusi tentang dinamika politik hingga cara menjaga keutuhan bangsa di tengah tantangan disintegrasi sosial. Ma’ruf sendiri mengaku tak memiliki beban akan dipilih atau tidak sebagai cawapres oleh Jokowi.
“Ya kan kita enggak pakai feeling. kalau dipilih siap atau tidak, siap, enggak pakai feeling,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)