Jakarta – Partai Bulan Bintang (PBB) memilih netral, tidak memihak kepada pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin atau Prabowo – Sandiaga Uno, pada Pilpres 2019 mendatang.
Hal ini dikatakan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra karena baik pihak Jokowi maupun Prabowo tidak pernah mengajak PBB untuk bergabung.
“Baik Jokowi maupun Prabowo tidak pernah mengajak PBB untuk mendukung mereka. Kalau mereka sendiri tidak pernah mengajak kita untuk mendukung mereka, untuk apa kita capek-capek mendukung salah satu dari mereka,” kata Yusril Ihza Mahendra, Jumat (10/8/2018).
Yusril mengerti mengapa PBB tidak diajak berkoalisi karena PBB saat ini tidak memiliki kursi di DPR, sebagai syarat untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden.
“Untuk Pemilu 2019 pun, menurut hitungan lembaga-lembaga survei PBB diduga takkan lolos Parlementary Threshold 4 persen. Karena itu, kedua pasangan Capres/Cawapres tidak memperhitungkan kita,” jelas Yusril.
“Kalau orang lain menganggap kita tidak penting, janganlah kita GR merasa diri kita penting. Kita tidak perlu menjadi seperti orang menderita sakit jiwa merasa diri kita penting dan besar, padahal kenyataannya kita tidak seperti itu,” lanjutnya.
Untuk itu, PBB menurut Yusril akan lebih fokus pada mendapatkan suara maksimal di Pemilu Legislatif 2019 agar dapat lolos ambang batas 4 persen untuk mendapatkan kursi di DPR.
“Untuk Pilpres, jangan banyak menyita waktu kita, karena tidak akan ada manfaat apapun yang kita peroleh dari Pilpres ini,” ujar Yusril.
Selain PBB, Partai Garuda juga menjadi salah satu partai yang bersikap netral pada Pilpres 2019 mendatang.
Sedangkan partai lainnya, yakni PSI, Partai Perindo, PKPI, dan Partai Berkarya yang juga tidak memiliki kursi di DPR, turut mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres.
PSI, Partai Perindo, dan PKPI mendukung Jokowi – Ma’ruf Amin, sedangkan Partai Berkarya lebih memilih mendukung Prabowo – Sandiaga Uno.
(samsul arifin – www.harianindo.com)