Jakarta – Belakangan ini media sosial di dunia dihebohkan dengan munculnya tantangan baru yang dikenal dengan nama ‘Momo Challenge’, yang dikabarkan telah merenggut sejumlah nyawa mereka yang mengikuti tantangan itu.
Dilansir thesun.co.uk, Minggu (5/8/2018), berdasarkan Computer Crime Investigation Unit di The Mexican State of Tabasco, Momo Challenge awalnya berasal dari komunikasi Facebook dimana anggotanya ditantang untuk berkomunikasi dengan nomor yang tak dikenal.
Kasus yang terjadi di Argentina menyebutkan, seorang bocah berusia 12 tahun tewas dan diduga bocah tersebut mengikuti Momo Challenge dan berkomunikasi dengan sosok yang disebut sebagai ‘Momo’ via aplikasi WhatsApp (WA).
Dari penelusuran pihak yang berwajib, nomor WA itu berasal dari Jepang, Kolombia, dan Meksiko.
Dalam Momo Challenge, peserta diwajibkan untuk menyelesaikan sejumlah tantangan, yang kemudian diakhiri dengan tantangan untuk melakukan bunuh diri.
Momo Challenge ini kembali mengingatkan pada tantangan serupa yang pernah viral dan mengakibatkan 130 korban tewas di Rusia, yakni Blue Whale Challenge.
Terkait hal ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menghimbau agar orang tua lebih waspada terhadap permainan ini dan tidak memperbolehkan anaknya untuk mengikuti tantangan Momo Challenge.
“Kami mengimbau semua orang tua agar mendampingi anak saat bermain. Pastikan anak bermain dengan waktu yang tepat, konten yang positif, dan mampu memilih sesuai dengan tahapan perkembangan anak,” kata Ketua KPAI Susanto, Minggu (5/8/2018).
“Orang tua jangan hanya hadir saat anak menghadapi masalah, tapi harus hadir agar tak muncul masalah. Inilah hal prinsip pengasuhan yang positif,” imbuh Susanto.
Pihak WhatsApp sendiri peduli terhadap viralnya Momo Challenge dan menghimbau kepada siapapun untuk melaporkan nomor-nomor yang terlibat masalah ini.
“WhatsApp sangat peduli terkait keamanan para user. Mudah untuk memblok nomor ponsel manapun lewat WhatsApp, dan kami mengajak user untuk melaporkan pesan yang menimbulkan masalah seperti ini kepada kami agar bisa ditindak lanjuti,” ujar juru bicara WhatsApp, seperti dikutip dari Fox News, Minggu (5/8/2018).
(samsul arifin – www.harianindo.com)