Jakarta – Partai Demokrat (PD) merasa heran dengan campur tangan Persaudaraan Alumni (PA) 212 dalam menentukan koalisi antara PD dan Gerindra terkait sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Memangnya Novel siapa bisa mengatur dan memutuskan apapun terkait koalisi Demokrat dan Gerindra? Ini partai politik, punya mekanisme sendiri dan punya kedaulatan menentukan sikapnya,” kata Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum PD Ferdinand Hutahaean, Minggu (5/8/2018).
Karena itu, PD memutuskan tidak akan tunduk dengan kemauan PA 212.
“Tidak mungkin Gerindra dan Demokrat menjadi tunduk kepada Novel. Yang berkoalisi itu Demokrat dengan Gerindra bukan dengan PA 212. Jadi sebaiknya mari saling menghormati dan saling mendukung, bukan saling menjegal,” ujar Ferdinand.
Lebih jauh, Ferdinand mengingatkan kembali pesan dari Habib Rizieq agar supaya merangkul PD.
“Saya harus ingatkan Novel dengan pernyataan Habib Rizieq Sihab yang menyatakan harus merangkul Demokrat. Pernyataan itu disampaikan Habib Rizieq tanpa syarat apapun. Jadi Novel sebaiknya tidak melangkahi Habib Rizieq,” ujar Ferdinand.
Seperti diketahui sebelumnya, Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin meminta agar Demokrat tidak mengajukan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Prabowo karena Ijtimak Ulama telah menentukan dua nama, yakni Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan Ustadz Abdul Somad.
“Ini sudah final bersama hasil rakornas PA 212 yang sudah melebur dengan ijtimak GNPF-Ulama. Karena gimana pun juga ulama panutan umat dan yang memang dekat dengan umat, yang tahu keluh kesah umat. Sehingga kami minta agar Demokrat pejuang baru agar legowo untuk nanti AHY tampil 5 tahun lagi,” ujar Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin, Minggu (5/8/2018).
(samsul arifin – www.harianindo.com)