Jakarta – Pendekatan Partai Demokrat ke Partai Gerindra belakangan ini membuat ‘gerah’ partai-partai lainnya yang terlebih dahulu berhubungan dekat dengan Gerindra, terutama Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Terkait hal ini, Ketua DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Sukmo Harsono bahkan memprediksi aka muncul poros ketiga, yakni Poros Islam yang terdiri dari PAN, PKS, PKB, dan PBB.
Menurut Sukmo, awalnya partai pendukung Prabowo yang terdiri Gerindra, PKS, PAN, dan PBB, akan lebih mudah memutuskan pasangan capres-cawapres berdasarkan rekomendasi Persaudaraan Alumni (PA) 212. Namun hal itu kini menjadi berbeda sejak Demokrat ikut bergabung.
“Sejak rekom PA 212 menyebut nama Prabowo (Ketum Gerindra Prabowo Subianto), Yusril (Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra), Aher (politikus PKS Ahmad Heryawan), dan Zulkifli (Ketum PAN Zulkifli Hasan), sebenarnya 4 parpol ini dalam suasana yang mudah mengambil keputusan pasangan capres dan cawapres,” ujar Sukmo kepada wartawan, Kamis (2/8/2018).
Bergabungnya Demokrat ini dinilai menyebabkan PKS tidak senang, bahkan disebut-sebut akan abstain pada Pilpres 2019 mendatang.
“Demokrat setelah gagal dengan PDKT (pendekatan) ke Pak Jokowi mulai lah masuk ke 4 parpol yang di-endorse oleh Habib Rizieq. Nah munculnya bukan membuat PKS happy, apalagi nama Habib Asegaf (Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf) sudah diputus oleh Ijtimak Ulama, tapi malah membuat PKS mau bersikap netral jelas ini tanda-tanda mulai tidak solid,” kata Sukmo.
Terkait nama PKB, Sukmo menjelaskan, bisa saja Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berubah pikiran dan menilai Poros Islam akan sukses menjadi pemenang di Pilpres 2019 mendatang.
“Maka akan terbuka peluang kalau PKB alias cak Imin dapat hidayah bisa jadi akan muncul opsi koalisi parpol Islam (PKS, PKB, PBB, dan PAN). Saya rasa ini akan menjadi the team dan the winner,” kata dia.
(samsul arifin – www.harianindo.com)