Jakarta – Sebelumnya, Kapitra Ampera diketahui memutuskan untuk memilih menjadi caleg PDIP. Tampaknya hal itu tidak diperdulikan oleh warga Muhammadiyah. Mereka juga merasa cuek dengan manuver dari Kapitra yang selalu memposisikan dirinya pembela Habis Rizieq Shihab (HRS).
Dalam berbagai kesempatan, Kapitra selalu menegaskan jika HRS adalah capres pilihannya. Dia juga mengajak para ulama untuk menjadikan HRS sebagai capres.
“Kami tidak mau berkomentar soal manuver Bang Kapitra. Kami ini sama-sama berjuang saat aksi 212, jadi tidak elok kalau saling berbalas pantun di media,” kata Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman, pada Kamis (26/7/2018).
Meski Kapitra menggunakan HRS sebagai “senjata”, Pedri optimistis alumni 212 tidak akan terpengaruh mengikuti jejak sang pengacara. Alumni 212 termasuk di dalamnya Pemuda Muhammadiyah sudah satu kata: 2019 ganti presiden. Dia mengungkapkan, umat Islam mendoakan agar Kapitra kuat dan tidak malah terwarnai. Tokoh yang hebat itu mewarnai bukan terwarnai.
“Enggak mungkin alumni 212 akan ikut Bang Kapitra. 212 itu ideologis,” ucapnya.
“Hanya dia (Kapitra) yang tahu isi hatinya dan Tuhannya. Saya hanya bisa mendoakan semoga beliau istiqomah. Kami juga tetap istiqomah #2019GantiPresiden,” pungkasnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)