Jakarta – Partai Demokrat dengan tegas menolak berkoalisi dengan Persaudaraan Alumni 212. Selain itu, Demokrat juga menolak bergabung ke dalam Koalisi Keumatan yang diprakarsai oleh PA 212.
“Enggak ada koalisi keumatan, yang mau koalisi itu Gerindra sama Demokrat. Koalisi keumatan itu apa sih, kita kan mau koalisinya sama Gerindra, PKS, PAN kalau jadi, bukan sama PA 212,” kata Kepala Advokasi Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/7/2018).
Menurut Ferdinand, koalisi antara Gerindra dan Demokrat adalah koalisi partai, dan bukan koalisi ormas.
“Harus diingat koalisi ini bukan koalisi ormas,” ujar Ferdinand.
Ferdinand menambahkan, Demokrat menghormati bila PA 212 memberikan dukungan kepada Prabowo. Akan tetapi, Demokrat menolak bila didikte oleh PA 212.
“Silakan (PA 212) mendukung tapi komando ada di pimpinan partai,” ucapnya.
Hal ini juga berlaku untuk pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq.
“Komando ini tetap di pimpinan partai, bukan dia (Rizieq Shihab). Kami hormat, beliau kami tempatkan sebagai penasihat saja,” tandasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)