Harian IndoJakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla telah menyatakan diri ingin pensiun dri dunia politik. Otomatis hal itu mengungkapkan bahwa JK berhenti dan tidak maju bertarung kembali pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Jusuf Kalla
Menanggapi hal itu, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengimbau semua politik berhenti untuk menggoda JK agar tidak maju kembali sebagai cawapres. Sebab menurutnya JK sendiri sudah menyampaikan tidak ingin kembali jadi cawapres.
“Mestinya kita buka rekaman yang Pak JK mengatakan ingin pensiun di dunia politik dan ingin menyerahkan trah kepemimpinan ke depan kepada kaum muda. Mestinya itu clue-nya dan tidak perlu Pak JK dirayu jadi cawapres dengan mengajukan uji materi,” kata Adi saat ditemui di Jakarta, Minggu (22/07/2018).
Baca juga : Jokowi Ingatkan Mastarakat Tidak Terpecah Belah lantaran Pemilu
Lebih lanjut Adi menjelaskan jika nantinya MK mengabulkan uji materi pasal yang mengatur tentang batas masa jabatan wakil presiden dan JK kembali maju, maka hal itu akan jadi preseden buruk. Adi juga mengingatkan MK sebelumnya sudah pernah menolak gugatan yang serupa.
Atas dasar itu, Adi menilai MK akan membuka kotak pandora jika mengabulkan gugatan yang diajukan Partai Perindo tersebut. Sebab para pejabat lainnya yang dibatasi masa jabatannya oleh undang-undang akan menggugat agar bisa terus berkuasa.
“Kalau wapres bisa tiga kali, kenapa presiden tidak? Kenapa gubernur, wali kota dan bupati tidak bisa tuga kali? Akan banyak uji materi yang dilayangkan ke MK untuk mengubah aturan jabatan publik yang cuma dua periode,” jelasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)
