Jakarta – Baru-baru ini, mantan pengacara imam besar FPI Habib Rizieq, Kapitra Ampera memberikan pembelaan kepada PDI Perjuangan dari tudingan anti-Islam. Kapitra mengatakan bahwa partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut justru mengusung banyak tokoh muslim dalam pilkada di beberapa daerah.
Hal tersebut disampaikan olehnya dalam jumpa pers di Tebet, Jakarta Selatan, pada Rabu (18/7/2018), guna menyikapi kabar terkait namanya masuk dalam daftar bacaleg PDIP. Dalam jumpa pers tersebut Kapitra tak membantah soal namanya didaftarkan sebagai caleg PDIP untuk kursi DPR RI Dari daerah pemilihan Sumatera Barat.
Hanya saja, pegiat Aksi Bela Islam 2 Desember 2016 atau Aksi 212 itu mengaku belum berkomunikasi langsung dengan PDIP. Kapitra berencana menemui Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto hari ini.
“Saya ingin tanya kenapa sih saya dipilih. Ini kan pasti ada kaitan dengan aktivitas profesi saya atau aktivitas pribadi kan. Saya dilirik ini karena saya membawa agama saya dan saya harus tanggung jawab sama Tuhan saya,” katanya.
Kapitra pun langsung membantah anggapan yang menyebut PDIP sengaja memasangnya sebagai bakal caleg karena untuk melunakkan sikapnya yang getol menyerang pemerintahan saat ini. Menurutnya, terkait tuntutan Aksi 212 sudah selesai karena Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah diadili dan dipenjara.
“Saya jelaskan bahwa 212 itu adalah aksi bela Islam atas penistaan agama Islam. Penistaan ini sudah clear dan clean, sudah diadili dan dihukum,” tuturnya..
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)