Jakarta – Aktris dan model Luna Maya mengaku sempat mengalami depresi setelah skandal video asusilanya beberapa tahun lalu.
“Saya mengalami yang namanya post-power syndrome. Saya berjuang melawan mental illness itu cukup lama, sekitar dua tahun,” kata Luna Maya kepada awak media, pekan lalu.
Luna Maya menggambarkan dirinya yang dulu sedang berada di puncak popularitas namun tiba-tiba jatuh tergelincir seperti terperosok ke dasar jurang.
“Saat Anda berada di posisi puncak kemudian terpuruk, lalu semua orang meninggalkan Anda, seperti apa rasanya? Itulah post-power syndrome dan itu rasanya sulit sekali. Apakah saya saat itu berpikir habis sudah karier? Ya,” ujar Luna Maya.
Luna Maya bahkan mengaku sempat harus berjualan tas karena sudah tidak ada tawaran iklan atau sinetron.
“Saya yang dulu sering membeli tas kemudian menjadi reseller tas. Ada sahabat yang terbang ke Paris, pulang ke Indonesia membawa banyak tas untuk dijual. Saya membantunya berjualan dengan keuntungan 500 ribu rupiah per tas. Lumayan,” ungkapnya.
Pada 2010 lalu, Luna Maya kembali bangkit dari keterpurukan setelah ia membintangi sebuah judul FTV dan mendapatkan rating tinggi.
“Saya lupa judulnya tapi ingat lawan mainnya Oka Antara. Setelah itu, barulah saya main sinetron,” tutur Luna Maya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)