Ankara – Sejak percobaan kudeta yang gagal pada 2016 lalu, pemeritahan Presiden Tayyip Erdogan di Turki telah memecat sekitar 160.000 pegawai pemerintahan yang terdiri dari tentara , polisi, akademisi, serta pegawai negeri.
Dilaporkan, yang terakhir Erdogan mencopot lebih dari 18.000 pegawai pemerintahnya pada Minggu (8/7/2018), sebelum pengambilan sumpahnya sebagai presiden terpilih pada Senin (9/7/2018) setelah menang pemilihan presiden bulan lalu.
Dalam keterangan resminya, pemerintah Turki mengumumkan sebanyak 18.632 orang telah dipecat, termasuk 8.998 anggota polisi, 6.152 personel militer, serta 199 akademisi dari berbagai universitas di seluruh negeri.
Dikutip dari Reuters, Minggu (8/7/2018), tindakan ini mendapatkan kritikan dari negara-negara Barat karena dianggap sebagai pemberangusan kelompok opoisisi.
Sedangkan Presiden Erdogan sendiri dalam beberapa kesempatan berdalih, pemecatan ribuan pagawai pemerintahannya itu sebagai tindakan untuk mengurangi ancaman keamanan nasional.
(samsul arifin – www.harianindo.com)