Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif ke-124 bagi produk Indonesia karena hubungan dagang antara Indonesia dan AS mengalami defisit.
Menurut keterangan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, AS sedang melakukan evaluasi terhadap generalized system of preference (GSP) yang diberikan ke produk-produk asal Indonesia.
“Ya GSP-nya itu, kita termasuk dalam negara yang memiliki surplus besar, makanya kami juga sudah kirim surat dan kami sudah menyampaikan mengenai yang pasti ada perbedaan angka dulu, bagaimana menghitungnya, jumlah defisit mereka dengan surplus kita berbeda angkanya,” ujar Enggar di Gedung Kemendag, Jakarta, Kamis (5/7/2018).
Karena itu, pihak Kemendag dengan dibantu Duta Besar Indonesia di AS akan melakukan lobi guna menghindari kebijakan perang dagang yang akan dilakukan pemerintah AS.
“Dubes kita di Amerika juga menyampaikan pendekatan dan saya sendiri melakukan komunikasi dengan Amerika untuk meyakinkan, sebab pada dasarnya kita tidak setuju dengan perang dagang karena semua pihak akan dirugikan, kita lebih senang kolaborasi,” kata Enggar.
Namun demikian, bila pemerintah AS tetap melakukan tekanan, maka pemerintah Indonesia juga tidak akan segan melakukan tindakan.
“Tetapi, kalau kita dapat tekanan, maka hal itu (perang dagang) bisa kita lakukan. Sama halnya dengan AS dan China. Imbasnya akan berdampak di seluruh dunia,” terang Enggar.
Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah melayangkan peringatan kepada pemerintah Indonesia karena jumlah ekspor Indonesia ke AS lebih tinggi dibanding jumlah ekspor AS ke Indonesia.
(samsul arifin – www.harianindo.com)