Jakarta – Pemprov DKI berencana membangun 42 SMK baru di Jakarta untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha. Rencana ini telah masuk dalam rencana pembangunan jangka nenengah nasional (RPJN) tahun 2019-2022 Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan program revitalisasi SMK tersebut merupakan program yang telah dibahas oleh Mendikbud sebelumnya, Anies Baswedan yang saat ini menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Betul Pak Gubenur tadi, jadi Inpres sebetulnya telah digodok ketika beliau menjabat menjadi Pak Menteri. Dan kemudian saya tinggal melanjutkan saja akhir 2016 dan bisa dieksekusi diawal 2017,” kata Muhadjir Effendy saat berpidato salam acara Pencanangan Implementasi Revitalisasi SMK di SMK Negeri 26 Jakarta, Jakarta, , Sabtu (30/6/2018).
Dia mengungkapkan, program revitalisasi ini tidak hanya ditujukan untuk SMK, melainkan seluruh sekolah kejuruan. Namun, dalam perkembangannya revilatisasi SMK yang dieksekusi terlebih dahulu.
“Revitalisasi SMK sebenarnya revitalisasi vokasi, jadi di samping SMK ada politeknik dan pendidikan-pendidikan kejuruan yang lain. Draf yang disiapkan oleh Kemendikbud waktu Pak Anies menjadi menteri itu menunggu draf yang lain, enggak jadi, jadi karena kemudian meminta kepada Presiden sebaiknya tidak menunggu draf yang lain, ya sudah akhirnya disetujui kalau dijadikan Inpres yang lain menyusul,” terangnya.
Baca juga: Perbaikan Rutin di Tol Jakarta-Cikampek, Jasa Marga Imbau Pengendara Berhati-hati
Muhadjir mengakui setelah inpres tersebut disahkan, pelaksanaan revitalisasi SMK belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Mengingat, banyak hal yang perlu disesuaikan dengan inpres 2016 tersebut.
“Jadi memang baru satu tahun, kalau gerakannya belum masif karena memang banyak harus ditata,” jelasnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)