Amsterdam – Belanda menerapkan larangan terbatas penggunaan penutup wajah, termasuk cadar bagi wanita Muslimah. Larangan ini disambut gembira kubu Geert Wilders yang sedari lama memperjuangkan pelarangan cadar di Belanda.
Sebagaimana diberitakan Reuters pada Rabu (27/6/2018), Majelis Tinggi Parlemen Belanda dalam voting Selasa (26/6) menyetujui larangan penggunaan penutup wajah di gedung pemerintah, sekolah, dan rumah sakit. Rancangan undang-undang ini telah disetujui oleh Majelis Rendah pada 2016 setelah larangan spesifik penggunaan cadar ditolak.
Di bawah undang-undang baru ini, semua penutup wajah dilarang digunakan di kantor pemerintah, tidak hanya cadar tapi juga helm dan topeng ski. Penutup wajah boleh digunakan di jalanan atau tempat selain kantor pemerintah. Tidak ada larangan bagi penggunaan jilbab oleh wanita Muslim.
Namun, kritikus mengatakan, UU ini sejatinya hanya mengincar penggunaan cadar oleh Muslimah. Pada 2015, upaya pelarangan cadar ditolak oleh pemerintah karena dianggap melanggar kebebasan beragama yang diatur konstitusi.
Selain itu, alasan penerapan larangan spesifik untuk cadar tidak berdasar. Pasalnya hanya sekitar 200 hingga 400 wanita di Belanda yang mengenakannya, dan tidak berdampak buruk bagi masyarakat.
Pengesahan undang-undang ini disambut gembira kubu Geert Wilders, Partai Kebebasan (PVV). Menurut mereka, larangan bercadar walau terbatas adalah langkah bersejarah untuk de-Islamisasi Belanda.
Baca juga: Wanita Pendiri Situs Porno di Korsel Berhasil Diringkus
“Hari yang bersejarah karena ini langkah pertama de-Islamisasi Belanda. Ini adalah langkah awal, langkah berikutnya adalah menutup semua masjid di Belanda,” kata senator dari PVV, Marjolein Faber-Van de Klashorst.
Wilders memang dikenal sebagai politisi anti-Islam yang tidak segan menunjukkan kebenciannya. Pada 2008, dia memproduksi film berjudul “Fitna” yang berisikan penghinaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad.
Bulan ini, Wilders mengumumkan kontes menggambar karikatur Nabi Muhammad di internet, menuai kecaman dari netizen di seluruh dunia. (Tita Yanuantari – hariaindo.com)