Jakarta – Pihak PGI kembali bersuara untuk mengingatkan kepada para pendeta agar tidak terjun ke politik praktis. Pernyataan ini terkait adanya pendeta yang terjun ke politik praktis jelang pencoblosan Pilkada Serentak Rabu nanti.
Pdt Gomar Gultom selaku Sekretaris Umum (Sekum) PGI mengatakan bahwa “Boleh saja pendeta ikut (politik praktis), tapi tanggalkan dulu fungsi-fungsi kependetaan dalam memimpin umat,”
“Karena umat belum tentu pilihan politiknya sama dengan pendeta. Kami sangat sayangkan itu,” ucap Gomar.
Semua perkataannya ia maksudkan kepada seluruh pasangan yang maju dalam Pilkada Serentak 2018 untuk tidak melibatkan para pendeta. Karena, belum lama ini seorang pendeta di Sumatera Utara mendoakan dan mendukung calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi agar menang.
“Ini bukan karena si A, si B. Mungkin dalam kasus Sumut, ada pendeta mendoakan Edy Rahmayadi atau mendoakan Djarot sekalipun. Yang kami minta adalah, kalau gereja mau mendoakan, sebaiknya undang semua kontestan,” jelas Gomar.
“Bukan didoakan siapa yang menang, tapi didoakan semua pihak agar ada berkat untuk bangsa,” sambung dia.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)