PKS Kurang Sreg Dengan Munas Ulama Non-MUI

Jakarta – Beberapa waktu belakangan ini terdengar adanya wacana digelarnya Musyawarah Nasional (Munas) para Ulama non-MUI yang akan berlangsung pada bulan Juli mendatang. Forum itu sendiri diinisiasi Persaudaraan Alumni (PA) 212 untuk mencari figur penantang Jokowi yang mewakili aspirasi ulama, serta tokoh maupun aktivis Islam.

Rupanya wacana tersebut mendapatkan komentar dari Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera. Mardani mengakui bahwa dirinya merasa kurang sreng dengan adanya acara tersebut yang salah satunya bertujuan mencari penantang Joko Widodo di Pilpres 2019.

Menurut inisiator gerakan 2019 Ganti Presiden itu perasaan kurang sreg bukan terletak pada tujuan munas, melainkan pada penggunaan embel-embel non-MUI. Pasalnya, hal itu dinilai mendikotomi para ulama.

“PKS mengapresiasi semua pihak khususnya ulama yang punya perhatian pada masalah kebangsaan. Dan tidak perlu didikotomikan ada ulama MUI dan non-MUI. Semua ulama punya kedudukan istimewa di hati umat,” kata Mardani saat ditemui di Jakarta, Minggu (17/06/2018).

Baca juga : PPP Yakin Munas Ulama Non MUI Tak Mengusik Konsolidasi Pemenangan Jokowi

Meski begitu, Mardani menilai forum itu tetap penting didengarkan aspirasi maupun rekomendasinya.

“Rekomendasi ulama sangat penting dan layak didengar oleh semua pihak. PKS tentu akan menerima rekomendasinya. Namun semua tetap akan dimasukkan dalam prosedur organisasi,” pungkas politikus Senayan ini.

Mardani menambahkan bahwasanya pihaknya tengah mematangkan terbentuknya Koalisi Keummatan bersama Gerindra dan PAN.

“Koalisi keummatan terus dimatangkan. Dan proses politik yang melibatkan banyak partai perlu waktu,” jelasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)