Jakarta – Seperti tahun-tahun sebelumnya, selalu ada perbedaan dalam pelaksanaan perayaan lebaran. Rabu kemarin ternyata Jemaah tarekat Naqsabandiyah sudah merayakan Lebaran lebih dulu meski Kementerian Agama (Kemenag) belum menggelar sidang isbat penentuan 1 Syawal 1439 H.
Syekh Muda Muhammad Yusuf Hamdani selaku Sekretaris Majelis Fatwa Tarikat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah sudah menyatakan bahwa mereka menetapkan 1 Syawal dengan perhitungan sendiri. Yakni, merujuk pada kalender hisab munjid. Metode hisab munjid itu sudah diberlakukan secara turun temurun.
Muhammad Amin selaku Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah langsung berkomentar dengan berkata bahwa “Berita seperti ini yang paling seksi bagi wartawan,”
Selain itu, Amin menyarankan kepada masyarakat untuk tetap menunggu sidang isbat Kemenag untuk memastikan 1 Syawal atau Idul Fitri. Dia mengatakan, hasil sidang isbat tersebut berlaku untuk seluruh umat Islam di Indonesia.
Amin menambahkan, sidang isbat juga cerminan kekompakan umat Islam di Indonesia. Sebab, di dalamnya tetap mengakomodasi sistem hisab wujudul hilal dan diperkuat rukyat atau pemantauan langsung hilal.
Merujuk pada metode hisab ala Muhammadiyah, saat dilakukan rukyat nanti sore tinggi hilal sudah mencapai 7 derajat di atas ufuk. Itu artinya dalam pelaksanaan rukyat, hampir bisa dipastikan hilal atau bulan muda akan terlihat. Sehingga 1 Syawal atau lebaran jatuh pada Jumat (hari ini).
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)