Harian IndoLosari – Bagi Anda yang ingin berlibur atau mudik, sebaiknya menanyakan terlebih dahulu harga menu makanan di rumah makan yang Anda singgahi bila di sana tidak tertulis daftar harganya.
Karena sejumlah tempat makanan ‘memanfaatkan’ momen libur panjang ini untuk mengeruk keuntungan yang lebih banyak dengan menaikkan harga menunya.
Seperti yang dialami oleh seorang pemudik bernama Susanto ini misalnya. Ia mengaku ‘dikerjai’ oleh pemilik sebuah rumah makan di wilayah Losari, perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, saat makan di sana.
“Saya pesen ayam goreng sama lele, nasi putih satu dan teh hangat tawar. Harganya Rp 60 ribu,” kata Susanto, Senin (11/6/2018).
Susanto mengaku tidak menanyakan terlebih dahulu harga menu di sana karena ia sudah merasa lapar dan asal mampir saja waktu itu. Setelah selesai makan baru ia terkejut setelah melihat nota yang harus ia bayar.
“Memang kondisi lapar, jadi langsung pesan. Ya paling Rp 30 ribuan lah,” tutur Susanto memperkirakan harga makanan tersebut.
Meski merasa ‘dikerjai’ namun Susanto percaya itu hanya ulah dari segelintir penjual saja yang ingin memanfaatkan momen liburan.
“Apes. Aku percaya, nggak semua pedagang begitu. Pas apes saja, kepedean nggak nanya,” ujar Susanto.
Saat ia kembali singgah untuk makan di Semarang, Susanto memesan dua nasi soto, dua teh tawar, dan tiga tempe goreng. Di rumah makan ini, Susanto hanya membayar Rp 30 ribu saja.
“Semuanya Rp 30 ribu. Bedanya jauh dengan yang di Losari,” tutur Susanto sambil tertawa.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
