Jakarta – Sejumlah tokoh oposisi telah membentuk sebuah koalisi politik yang diberi nama Koalisi Keummatan. Koalisi Keummatan dibentuk setelah para tokoh politik menemui Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habin Rizieq Shihab di Arab Saudi.
Meski begitu, Partai Demokrat tidak tertarik untuk segera bergabung dengan koalisi tersebut. Alasannya ada kesan koalisi itu di bawah kendali Habib Rizieq.
“Kalau koalisi itu citranya hanya subordinat dari Habib Rizieq, Partai Demokrat tidak tertarik sedikit pun,” ucap jurubicara Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (07/06/2018).
Baca juga :Belum Dihentikan, Polisi Masih Buru Keterangan Soal Chat Habib Rizieq
Lebih lanjut Ferdinand menjelaskan bahwa Demokrat lebih condong untuk mempersiapkan bentuk poros baru dengan nama “nusantara” atau “kerakyatan”.
Ia pun menegaskan bahwa Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan partai besar yang menguasai 10 persen kursi parlemen saat ini.
Oleh karena itu, Demokrat tak rela berada di bawah komando seorang pemimpin ormas seperti Habib Rizieq.
“Kami boleh sombong dikit ya, kami ini partai besar yang tidak mungkin tunduk dengan ormas. Demokrat tidak mungkin di bawah komando Habib Rizieq,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)